Mungkinkah
Indonesia Memutuskan Hubungan dengan AS? Strategi dan Dampak Sosial Ekonominya
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui. Dengan kekayaan alam yang dimiliki seharusnya
Indonesia bisa memanfaatkan apa yang ada sehingga dapat menjadi negara yang
makmur dalam segi perekonomiannya, tetapi hal yang seperti itu masih menjadi
mimpi bagi bangsa Indonesia karena masih terbayang-bayang oleh pihak-pihak lain
yang malah memanfaatkan apa yang seharusnya menjadi sumber kemakmuran kita.
Perekonomian
Indonesia belum bisa lepas dari bantuan negara asing sehingga Indonesia harus
menjalin beberapa hubungan dengan negara-negara besar seperti China dan Amerika
Serikat (AS). Hubungan dengan negara besar yang sangat memiliki pengaruh adalah
hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), hubungan kedua negara ini sudah
terjalin sebelum Indonesia merdeka.
Hubungan kedua negara mengalami pasang surut karena berbagi macam faktor.
Landasan hubungan Indonesia dengan AS adalah asas negara bangsa yang dianut
oleh kedua negara.
Dalam
hubungan antar negara kekuatan lebih diutamakan dari pada hukum sehingga negara
yang memiliki kekuasaan tinggi dapat menjalin hubungan denga berbagai negara.
Pada masa pemerintahan Soekarno kontrak yang dilakukan Indonesia dengan negara
asing selalu menguntungkan Indonesia, namun ketika masa Soeharto Indonesia
mengalami kerugian. Hubungan AS dengan Indonesia memiliki dampak positif
terutama kerjasamanya dalam bidang keamanan
yaitu dalam memerangi terorisme. Selain itu juga AS merupakan mitra
dagang utama bagi Indonesia.
Pertanyaan
tentang kemungkinan Indonesia memutuskan hubungan dengan AS menjadi pertanyaan
yang hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti, namun kemungkinan untuk
dapat memutuskan hubungan itu kecil. Kendala yang membuat Indonesia harus tetap
menjalin hubungan dengan AS salah satunya dalam bidang perekonomian. Dan hal yang sampai saat ini masih belum bisa
diselesikan dengan baik oleh kita adalah Freeport.
Berbagai
sumber kekayaan alam di Indonesia telah 90% dikuasai oleh asing, salah satunya
adalah tambang emas dan migas yang ada di Papua. Kekayaan yan ada disana
menjadi ladang kekayaaan bagi pt.
Freeport milik AS yang sudah mengexplor kekayaan tanah Papua sejak tahun 1971.
Freeport memiliki peranan yang besar dalam perekonomian dunia sehingga jika
Freeport berhenti beroperasi akan mengakibatkan krisis ekonomi diberbagai negara
termasuk Indonesia.
Meskipun
pt. Freeport berada di Indonesia dan hanya mengolah bahan yang bukan sepenuhnya
milik Freeport, namun saham yang
dimiliki pt. Freeport jauh lebih banyak dari pada saham yang dimiliki oleh pemilik modal. Saham
yang dimiliki oleh AS yang didalamnya ada pt. Freeport Mc Moran Copper dan Gold
Inc serta pt. Indocopper Investama sebesaar 90.36%. sementara saham yang
dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 9. 36%. Angka tersebut seharusnya
menjadi pertimbangan bagi Indonesia untuk tetap menjalankan kontrak Freeport
ini.
Dengan
pembagian saham yang tak sesuai itu pemerintah masih saja menganggap bahwa
saham yang mereka pegang memiliki peranan yang besar meskipun tak sebanding
dengan penderitaan yang dialami oleh penduduk sekitar perusahaan pt. Freeport
yang mengalami banyak kerugian. Hubungan dengan negara-negara besar harusnya
dapat membantu melepaskan Indonesia dari kemiskinan tapi tidak demikian
kenyataannya. Semakin terexplor kekayaan alam yang kita miliki yang dijadikan negara
asing ladang mereka malah membawa dampak buruk bagi penduduk sekitar.
Sehingga
hubungan AS dengan Indonesia ini sulit untuk diputuskan, jika Indonesia memutus
hubungan dengan AS maka akan berdampak buruk pada Indonesia terutama dalam
bidang ekonomi. sementara dampak sosial yang akan muncul ialah pada hubungan
internasional antara Indonesia dengan AS. Sebenarnya hubungan Indonesia dengan
AS juga dapat dihentikan agar Indonesia tidak mengalami kerugian yang
diakibatkan oleh Freeport dengan berbagai strategi.
Strategi
yang dapat digunakan adalah dengan tidak menyetujui kontak karya (KK) yang
sudah habis pd tahun 2012 ini yang mana AS ingin memperpanjang KK hingga 2041.
Jika dapat terlepas dari AS, Indonesia dapat
mengelolah hasil bumi yang ada dengan kemampuan yang dimiliki oleh
Indonesia sendiri. Strategi selanjutnya yang dapat digunakan adalah dengan
membagi saham yang sesuai misalnya pemilik modal yaitu Indonesia sebesar 50%
dan AS sebagai pengolah pun 50% jika Indonesia belum siap untuk memutus
hubungan dengan AS.
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah Indonesia harus memiliki SDM yang mampu dan memiliki
keahlian tinggi agar dapat mengolah SDA yang ada di negeri sendiri agar tidak
dicuri oleh negara asing. Serta pemerintah juga harus tetap menjaga hubungan
dengan AS dengan baik dalam bidang-bidang yang lain karena Indonesia memang
masih memiliki ketergantunggan dengan AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar