TUGAS TERSTRUKTUR
SOSIOLOGI
PEDESAAN
PEMANFAATAN
SUMBER DAYA LAUT SEBAGAI SEKTOR PEMBANGUNAN PEDESAAN
OLEH:
FITRIANI NUR AMANAH (F1A011054)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN SOSIOLOGI
PURWOKERTO
2012
PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAUT SEBAGAI SEKTOR
PEMBANGUNAN PEDESAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sosiologi
pedesaan merupakan salah satu cabang dari ilmu Sosiologi. Ruang lingkup dari Sosiologi
pedesaan mencakup proses-proses sosial, struktur sosial, dinamika sosial,
perubahan sosial dan pola perilaku serta mata pencaharian yang ada di
masyarakat pedesaan. Sosiologi pedesaan sering dikaitkan dengan pertanian
karena sebagian besar mata pencaharian yang ada di pedesaan ialah dalam sektor
pertanian. Namun didaerah yang dekat
dengan laut nelayan juga identik dengan pekerjaan masyarakat pedesaan. Sehingga
sektor yang ada dipedesaan bukan hanya pertanian tetapi sektor kelautan juga.
Sumber
daya alam yang berada di laut bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan yang
bisa meningkatkan ekonomi masyarakatnya, jika dapat diolah dengan baik. Untuk
dapat memanfaatkan sumber daya yang ada, masyarakat pun harus dibekali dengan
ketrampilan khusus dalam mengolahnya.
Pebangunan
dalam desa tidak hanya berupa pembangunan yang nampak seperti berdirinya
pabrik-pabrik dan gedung-gedung yang tinggi menjulang. Namun pembangunan itu
harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan masyarakatnya. Seperti dalam
pendidikan, ekonomi dan moral yang harus tetap dijaga sebagaimana desa masih
memiliki kekuatan moralitas yang tinggi.
Walaupun
sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pedesaan Indonesia, namun
perhatian kita tidak boleh luput juga dari sektor kelautan yang ada dipedesaan
daerah pantai utara jawa salah satunya ialah daerah kabupaten Lamongan yang
memiliki beberapa desa yang berada di pesisir pantai.
B.
Rumusan Masalah
Dengan
ciri-ciri masyarakat pedesaan yang dikenal dengan disiplin dan giat bekerjanya
semestinya potensi yang dimiliki sebuah desa dapat terolah dengan baik jika
mereka memilki keahlian yang sesuai dengan lingkungan yang mereka tempati.
Namun kebanyakan dari masyarakat desa itu hanya memproses ditahap awal saja
misalnya ketika mereka memanen jagung mereka hanya sampai pada tahap pemanenan
setelah itu jagung akan dijual kepada pengepul dan diolah oleh pabrik-pabrik
besar. Padahal masyarakat yang memilki ketrampilan khusus harusnya bisa
mengolah jagung yang mereka panen itu dengan prosedur home industry.
Disisi
lain sebuah gebrakan untuk melakukan perubahan dalam masyarakat pedesaan sering
menemui kendala yaitu kendala sosial dan sikap konservatif terhadap pembangunan
ekonomi. pokok permasalahn yang harus diselesaikan bersama adalah bagaimana
masyarakat desa yang berada di daerah perairan dapat memanfaatkan sumber daya
laut yang mereka dapat agar menjadi lebih bernilai?
C.
Tujuan
Dalam
pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana masyarakat desa
yang berada di daerah perairan dapat memanfaatkan sumber daya laut yang mereka
dapat agar lebih bernilai.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sosiologi
Pedesaan
Sosiologi
Pedesaan memiliki berbagai macam pengertian, definisi yang mudah untuk
dimengerti adalah sebuah ilmu Sosiologi yang mempelajari seluruh komponen yang
ada dalam masyarakat pedesaan seperti interaksi, proses sosial dan
kelompok-kelompok yang ada dalam sebuah masyarakat desa.
Pengertian
Sosiologi Pedesaan menurut beberapa ahli:
1. NL
Sims
Sosiologi Pedesaan adalah studi tentang
masyarakat yang masih bergantung pada pertanian
2. Smith
and Zopf
Sosiologi Pedesaan adalah studi tentang
masyarakat pedesaan yang meliputi organisasi, proses, sturktur, sistem dan
perubahannya.
B.
Masyarakat
Pedesaan
Masyarakat
pedesaan adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu tempat yang disebut
sebagai desa. Pengertian desa sendiri menurut Sutarjo Kartohadi Kusumo adalah
suatu kesatuan hukum dimana tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri.
Kehidupan
masyarakat pedesaan memiliki beberapa ciri antara lain yaitu adanya konflik dan
persaingan yang bersumber dari banyaknya pertengkaran yang sering berkaitan
dengan persengketaan tanah, adanya perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda.
Ciri yang lain juga masyarakat yang tinggal di pedesaan memiliki sifat pekerja
keras, mereka bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Sistem tolong menolong,
dalam masyarakat pedesaan sistem tolong menolong ini masih dijunjung tinggi.
Seperti dalam usaha-usaha pertanian mereka masih mengunakan sistem tolong
menolong, dalam keadaan kecelakaan atau kematian tanpa diminta warga desa akan
saling tolong menolong. Jiwa gotong royong, memiliki kesamaan dengan tolong
menolong namun gotong royong ini lebih ditekankan pada kelompok-kelompok primer
yang ada pada masyarakat tersebut. Musyawarah dan jiwa musyawarah, dalam
masyarakat pedesaan ketika mereka ingin mengambil keputusan dalam suatu perkara
mereka akan memutuskannya dengan sistem rapat yang menghasilkan keputusan
bersama tanpa mementingkan kepentingan mayoritas atau minoritas.
Ciri-ciri
kehidupan masyarakat pedesaan ini masih ada pada masyarakat pedesaan sekarang
baik yang berada pada sektor pertaniaan maupun sektor kelautan.
C.
Mata Pencaharian
Sebuah
masyarakat tentunya tak lepas dari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya agar dapat bertahan hidup. Berbagai macam mata pencaharian ada di
masyarakat perkotaan, tetapi tidak di masyarakat pedesaan. Di pedesaan mata
pencaharian masyarakatnya cenderung memiliki kesamaan. Di daerah pedesaan yang
jauh dari sektor kelautan mata pencaharian mereka adalah dalam bidang pertanian
dan daerah yang ada di sekitar laut mata pencaharian mereka adalah nelayan.
Mengikuti
kemajuan yang ada sebuah desa tidak hanya fokus pada mata pencaharian yang
sejenis, namun pedesaan sekarang sudah mengikuti sistem kapitalis. Ditandai
dengan kemunculan berbagai jenis pekerjaan di desa.
D.
Pemanfaatan
Sumber Daya Laut Bagi Masyarakat Pedesaan
Sebuah
desa yang terletak di daerah pantai sebagian masyarakatnya pasti memiliki
ketergantungan dengan sumber daya yang ada di laut. Beberapa mata pencaharian
masyarakatnya adalah nelayan, selain itu ada penjual hasil laut seperti penjual
ikan. Namun sebagian besar dari hasil nelayan biasanya dibeli oleh
pabrik-pabrik besar sehingga masyarakat tidak bisa memanfaatkan hasil laut yang
mereka dapat.
Tujuan
untuk dapat memanfaatkan sumber daya laut yang ada di daerah masyarakat
pedesaan adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan untuk
menjadikan masyaraktnya produktif, dengan demikian pedesaan tersebut akan
mengalami pembangunan dalam bidang ekonomi dan kecakapan masyarakatnya.
Salah
satu upaya yang dapat diterapkan dalam masyarakat pedesaan yang berada di
daerah pantai adalah mengelolah hasil laut yang mereka dapat dengan
mejadikannya produk agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas, dengan sistem home
industry. Sebelum mengelolah home industry masyarakat diberikan
pelatihan agar nantinya dapat menjadikan hasil laut yang mereka dapat menjadi
lebih bernilai ekonomis.
Pengelolahan
home industry dalam masyarakat pedesaan akan memudahkan perekonomian
mereka. Hal yang dapat diterapkan dalam masyarakat pedesaan yang berada di
daerah pantai antara lain membuat home industry yang mengolah ikan
menjadi kerupuk ikan, produk-produk seperti ini biasanya dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik.
Menjadikan
ikan sebagai sebuah produk tertentu tentunya akan menambah nilai ekonomis dari
ikan tersebut. Dengan bertambahnya nilai pada hasil laut yang mereka peroleh
itu akan menambah penghasilan mereka. Karena pengelolahan ikan berada dalam
masyarakatnya sendiri, maksudnya untuk memperoleh bahan dasar dalam
pengelolahan home industry tersebut adalah para nelayan yang didominasi
oleh laki-laki dari kalangan masyarakat sendiri sementara yang mengelolah ikan
menjadi sebuah produk adalah perempuan dari masyaratnya sendiri. sehingga akan
meningkatkan perekonomian dalam masyarakat tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa
penjelasan yang telah diuraikan diatas menjelaskan bahwa pedesaan tidak hanya
berhubungan pada sektor pertaniana, namun ada beberapa desa yang juga memiliki
potensi dalam sektor kelautan. Sehingga tidak dapat dilihat sebelah mata saja. Penigkatan
perekonomian di masyarakat pedesaan harus sesuai dengan potensi yang dimiliki
oleh masyarakatnya.
Seperti daerah yang dekat laut maka fokus
perekonomiannya ada pada sektor kelautan dan daerah pertanian maka fokusnya ada
pada sektor pertanian. Selain itu adanya
kesadaran masyarakat serta peran pemerintah baik yang ada ditingkat desa atau
daerah dalam pembangunan masyarakat pedesaan juga perlu diciptakan jika belum
ada, dan harus ditingakatkan jika sudah
pernah ada program yang sejenis.
Dan semua yang ada di
masyarakat pedesaan tidak akan lepas dari konteks masyarakat pedesaan tersebut,
karena masih terikat erat dengan keadaan yang ada disekitar mereka.
B. Saran
Dalam pembangunan
pedesaan yang berada di daerah pesisir pantai masyarakat sekitar juga harus
dilibatkan secara langsung dalam proses meningkatkan perekonomiannya. Salah
satu hal yang dapat di upayakan adalah dengan mengolah hasil laut yang didapat
oleh masyarakat nelayan dengan jalan pengolahan secara home industry.
Home industry dapat
menjadi lapangan pekerjaan tersendiri untuk masyarakatnya karena mereka
memiliki potensi tersendiri dalam bidang ini. Dan proses yang ada mereka
sendiri yang menentukan, sehingga akan mempermudah jalan kerjanya. Selain itu
sistem yang digunakan oleh masyarakat pedesaan sebagian besar masih mengunakan
sistem gotong royong, walupun menerapkan sistem industry yang berupa home
industry.
DAFTAR
PUSTAKA
Sajogyo dan Sajogyo, Pudjiwati. 1983. Sosiologi
Pedesaan Jilid 1. Jogjakarta: UGM Perss.
Yusuf,
Muhammad. 2011. Pengertian Soiologi Pedesaan. http://SHVOONG.com
. Diakses pada 22 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar